Prabowo Subianto Dorong Timor Leste dan Papua Nugini Jadi Anggota Penuh ASEAN
Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan dukungan kuat terhadap keanggotaan penuh Timor Leste dan Papua Nugini (PNG) di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Dalam pidatonya di KTT ASEAN ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Prabowo menegaskan bahwa langkah ini penting untuk memperkuat solidaritas kawasan dan memperluas pengaruh geopolitik ASEAN secara global.
“Kami percaya bahwa integrasi Timor Leste dan Papua Nugini ke dalam ASEAN bukan hanya hal yang logis secara geografis, tetapi juga strategis secara geopolitik. Jika memungkinkan, kami ingin ini terjadi tahun ini juga,” ujar Prabowo di hadapan para pemimpin ASEAN.
Timor Leste telah lama mengajukan permohonan sebagai anggota penuh ASEAN sejak tahun 2011. Negara ini telah diterima secara politis oleh seluruh anggota ASEAN dan saat ini berstatus sebagai pengamat. Dalam beberapa tahun terakhir, Timor Leste telah memenuhi berbagai persyaratan teknis, termasuk pembentukan perwakilan tetap di seluruh negara anggota.
Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap membantu Timor Leste dalam transisi keanggotaannya dan berharap status penuh dapat diberikan pada KTT ASEAN ke-47 yang akan diselenggarakan akhir tahun ini.
Lebih mengejutkan, Prabowo juga mengangkat isu keanggotaan Papua Nugini, negara di Pasifik yang berbatasan langsung dengan Indonesia. Meski saat ini Papua Nugini berstatus sebagai pengamat, negara ini belum menjadi bagian penuh dari ASEAN. Usulan ini dianggap sebagai terobosan baru dalam arah kebijakan luar negeri ASEAN.
Dukungan Prabowo tidak hanya didasarkan pada kedekatan geografis, tetapi juga pada keinginan untuk memperkuat daya tawar ASEAN di panggung global. Ia menyebut bahwa ASEAN dengan 12 anggota akan mampu menyaingi kekuatan regional seperti Uni Eropa atau Mercosur.



