Ledakan Kopi Nusantara! Ekspor Melonjak Tajam, Lampung Jadi Raja Robusta
Indonesia kembali unjuk gigi di panggung global, kali ini lewat aroma khas dan cita rasa kuat dari secangkir kopi nusantara. Tahun 2024 menjadi tahun emas bagi industri kopi Tanah Air setelah mencatat lonjakan ekspor hingga 76,33 persen, naik drastis dari USD 929 juta pada 2023 menjadi USD 1,638 miliar, lonjakatan tersebut berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Yang lebih membanggakan, Provinsi Lampung muncul sebagai pahlawan utama. Lewat biji robusta berkualitasnya, Lampung menyumbang lebih dari setengah total ekspor nasional, atau setara dengan USD 840 juta. Ini menjadikan Lampung tak hanya penghasil utama kopi di Indonesia, tapi juga kekuatan regional di Asia Tenggara.
Empat provinsi utama menjadi penyumbang terbesar dalam ekspor kopi nasional selain Lampung yang mendominasi dengan kontribusi sebesar 51,28 persen atau senilai 840 juta dolar AS, yaitu Sumatera Utara sebesar USD 305,8 juta, Jawa Timur sebesar USD 260,1 juta, dan Aceh dengan kopi gayonya yang terkenal sebesar USD 155 juta.
Lima negara teratas yang menjadi pelanggan setia kopi Indonesia atau menjadi negara tujuan ekspor terbesar, yaitu Amerika Serikat sebesar USD 307,4 juta, Mesir sebesar USD 142,5 juta, Malaysia sebesar USD 130,5 juta, Belgia sebesar USD 115,7 juta, dan Rusia sebesar USD 104,7 juta.
Menariknya, di saat ekspor meningkat, impor kopi Indonesia juga ikut terkerek. Pada 2024, impor kopi mencapai USD 186,7 juta, didominasi oleh pasokan dari Vietnam. Alasannya, Industri kopi lokal yang berkembang pesat juga butuh bahan baku tambahan. Namun secara keseluruhan, neraca perdagangan kopi tetap positif. Artinya, ekspor jauh lebih besar dari impor, dan ini kabar baik untuk ekonomi nasional.
Dengan pencapaian luar biasa ini, banyak pihak optimistis bahwa Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar keempat dunia yang akan segera merebut pangsa pasar lebih besar. Apalagi dengan dukungan dari petani muda, teknologi pasca panen yang semakin modern, serta tren sustainability yang mulai diadopsi. Selain itu, dengan tren gaya hidup yang semakin menyukai kopi specialty dan third-wave coffee, kopi Indonesia baik robusta maupun arabika semakin diminati dunia.



