Sempat Rendahkan Ringgit, Kini Berbalik Muka: PMI di Malaysia Merasa Untung

Setelah sempat meremehkan nilai tukar ringgit Malaysia yang terus melemah dalam beberapa bulan terakhir, kini banyak yang mulai mengubah pandangan mereka, terutama para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Malaysia.

Dalam beberapa waktu ini, nilai ringgit terhadap rupiah terus menunjukkan kelemahan. Banyak PMI lainnya juga merasakan keuntungan serupa. Mereka yang digaji dalam ringgit kini bisa mengirimkan uang lebih banyak ke tanah air tanpa harus menambah jumlah yang ditransfer.

Namun, kondisi ini juga memunculkan kekhawatiran di kalangan pengusaha dan pelaku bisnis lokal di Malaysia, terutama yang bergantung pada impor barang dari luar negeri. Melemahnya ringgit dapat meningkatkan biaya impor dan berdampak pada harga barang konsumsi.

Meskipun demikian, para PMI memilih untuk bersyukur. “Dulu banyak yang bilang kerja di Malaysia nggak untung, sekarang malah banyak yang nyesel karena nggak ambil kesempatan,” kata Rudi, seorang pekerja konstruksi asal Medan.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana dinamika nilai tukar mata uang dapat membawa dampak berbeda bagi kelompok masyarakat yang berbeda. Bagi PMI, ini adalah momentum langka yang mereka manfaatkan semaksimal mungkin.

-Tin