U.S Tariff Impact To Malaysia
By. Sayyid Sanjaya Nur Wakhid
Amerika Serikat baru-baru ini memberlakukan kenaikan tarif 24% pada barang-barang
Malaysia, secara khusus menargetkan ekspor utama seperti elektronik, minyak sawit, dan minyak bumi. Langkah ini mengancam neraca perdagangan Malaysia, karena AS adalah
salah satu mitra dagang utamanya, menyumbang sekitar 11,3% dari total ekspor Malaysia.
Ekspor utama Malaysia ke AS, seperti integrated circuit ($ 9,62 miliar), perangkat
semikonduktor ($ 3,76 miliar), dan peralatan penyiaran ($ 3,56 miliar), sekarang menghadapi biaya yang lebih tinggi karena tarif ini. Hal ini dapat mengurangi permintaan
dari pembeli Amerika dan berdampak dalam PDB Malaysia.
Menurut analisis Fitch Ratings, dampak tarif ini dapat meningkatkan biaya barang ekspor Malaysia di pasar AS, sehingga menekan margin keuntungan eksportir dan berpotensi mengurangi daya saing produk Malaysia secara global.
Namun, ada juga potensi peluang dari situasi ini, karena perusahaan asing mungkin mempertimbangkan untuk memindahkan pabrik manufaktur mereka ke Malaysia guna menghindari tarif AS.
Meskipun demikian, langkah ini tetap membawa risiko dan tantangan bagi perekonomian Malaysia.
Malaysia sendiri telah mengambil pendekatan proaktif dalam menangani dampak dari kenaikan tarif AS ini, termasuk upaya diplomasi kepada negara-negara ASEAN dan
diversifikasi pasar untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika.
-Tin



