Gultik: Kuliner Legendaris Jakarta yang Kembali Viral karena Porsi Mini​

Gultik, singkatan dari “Gulai Tikungan”. Kuliner khas Jakarta Selatan ini dikenal dengan porsi kecilnya yang dijajakan di tikungan Jalan Mahakam, Blok M. Namun, belakangan ini, banyak warganet mengeluhkan porsinya yang semakin sedikit, meski harganya tetap terjangkau.

Gultik mulai dikenal sejak akhir 1980-an, ketika para pedagang dari Sukoharjo, Jawa Tengah, mulai berjualan gulai sapi dengan gerobak pikul di tikungan Jalan Mahakam. Hidangan ini terdiri dari nasi putih hangat yang disiram kuah gulai santan encer dengan potongan daging sapi atau jeroan. Cita rasanya yang khas dan harga yang ramah di kantong membuatnya populer di kalangan anak muda dan pekerja kantoran.

Beberapa video di sosial media yang menunjukkan porsi Gultik yang sangat sedikit viral. Dalam video tersebut, terlihat seporsi Gultik hanya berisi sedikit nasi dan kuah, bahkan tidak memenuhi setengah piring saji. Warganet pun ramai-ramai mengkritik hal ini, menyarankan agar harga dinaikkan jika memang porsinya ingin tetap kecil.

Meski demikian, masih ada beberapa penjual Gultik yang menawarkan porsi lebih besar dengan harga yang sebanding. Salah satunya adalah Gultik Stiker di Jalan Lamandau, dekat Family Mart dan Gereja Barito. Selain itu, Gultik di kawasan Panglima Polim juga dikenal dengan porsi yang lebih mengenyangkan.

Meskipun kontroversi mengenai porsi, Gultik tetap menjadi kuliner malam favorit di Jakarta. Dengan sejarah panjang dan cita rasa khasnya, Gultik tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Jakarta. Bagi Anda yang ingin mencicipi, siapkan perut kosong dan nikmati sensasi makan di pinggir jalan yang autentik.