Mata Uang Rupiah Melemah, Indonesia Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Malaysia

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah membawa dampak signifikan terhadap sektor pariwisata Indonesia. Salah satu dampak positifnya adalah meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia, yang memilih Indonesia sebagai destinasi liburan mereka.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipaparkan oleh Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia mengalami peningkatan sebesar 24,22% secara bulanan dan melonjak 54,04% secara tahunan.

Setiausaha Agung Persatuan Pembangunan Pelancongan Antarabangsa Malaysia (MITDA), Datuk Noor Zaleha Baharuddin, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah membuat biaya liburan di Indonesia menjadi lebih terjangkau bagi warga Malaysia. Hal ini mendorong mereka untuk berbelanja dan menikmati berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyatakan bahwa pelemahan rupiah memberikan efek ganda terhadap industri pariwisata. Di satu sisi, hal ini meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia karena biaya yang lebih murah bagi wisatawan asing. Namun, di sisi lain, pelemahan rupiah juga menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat karena eskalasi harga avtur.

Untuk mengoptimalkan peluang ini, Kementerian Pariwisata  mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dengan menambah penerbangan internasional, khususnya dari negara-negara dengan potensi wisatawan tinggi seperti Australia, India, dan Rusia.

Di sisi lain, Kemenpar juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk berlibur di dalam negeri guna menekan kebocoran devisa dan mendukung perekonomian lokal. Dengan strategi ini, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional di tengah tantangan nilai tukar rupiah yang melemah.