Petronas Perkuat Investasi Migas di Indonesia, Gandeng Pertamina dan Eni untuk Proyek Strategis

Petronas, perusahaan migas milik negara Malaysia, semakin agresif memperluas investasinya di sektor minyak dan gas (migas) Indonesia. Langkah ini mencerminkan komitmen jangka panjang Petronas terhadap pengembangan energi di kawasan Asia Tenggara.

Salah satu proyek utama Petronas adalah pengembangan Lapangan Hidayah di Wilayah Kerja North Madura II, Jawa Timur. Dengan investasi sebesar US$3,5 miliar (sekitar Rp56,78 triliun), Petronas menargetkan produksi awal sebesar 8.973 barel minyak per hari (bopd) pada akhir 2026, dengan puncak produksi mencapai 25.276 bopd pada 2033.

Petronas juga menjalin kerja sama strategis dengan Pertamina dan perusahaan energi asal Italia, Eni. Kolaborasi ini mencakup pengembangan Blok Bobara di lepas pantai Papua Barat, yang memiliki cadangan sekitar 6,8 miliar barel setara minyak. Selain itu, Petronas dan Eni berencana membentuk usaha patungan untuk mengelola aset migas di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, dengan potensi cadangan mencapai 3 miliar barel setara minyak.

Pemerintah Indonesia mendukung penuh ekspansi Petronas, sejalan dengan target produksi migas nasional sebesar 1 juta barel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada 2030. Menurut laporan Fitch Solutions, Indonesia dan Malaysia diproyeksikan menjadi pusat investasi hulu migas di Asia Tenggara, dengan total belanja modal mencapai US$31 miliar pada 2025.

Langkah strategis Petronas dalam memperluas investasi dan kerja sama di Indonesia menunjukkan kepercayaan terhadap potensi migas nasional. Kolaborasi dengan Pertamina dan Eni diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor energi.